Setahun Kemarin


Hari ini tepat setahun yang lalu saya mulai bekerja dari rumah (WFH) karena wabah Covid19 sudah mulai masuk ke Indonesia.

Jadi apa saja yang saya lakukan #DiRumahSaja setahun kemarin?

⁃ sebagai mantan anak kos di era krismon, jiwa chef berkobar-kobar, jadi segala macam resep masakan dicoba. Beberapa masakan dicoba berkali-kali sampai ketemu takaran yang pas dan resepnya dibagikan di media sosial. Tapi karena makin sibuk dengan beberapa project baru akhirnya menyerah dan memilih untuk menggunakan jasa katering beberapa bulan terakhir. Berburu catering service yang enak, sehat, dan terjangkau ternyata susah, jadi terpaksa pilih yang enak dan terjangkau saja 😜

⁃ ada masanya olahraga dan berjemur di halaman di pagi hari wajib dilakukan. Dari mulai muka glowing hingga gosong, rambut hitam berkilau hingga memerah karena kepanasan, dari push-up, sit-up, burpees, sampai akhirnya cuma mondar-mandir doang sambil berjemur…..di depan jendela 😜

⁃ berlangganan Netflix, Viu, Disney+, Amazon Prime demi menghabiskan waktu untuk menonton film Indonesia terbaru, drama seri Korea, film Hollywood, hingga film Bollywood. Cuma bisa nonton santai kalo weekend, tapi kalo weekend malah pengennya tidur hahaha dasar tua. Kalo mau nanya rekomendasi film yang udah gue tonton, feel free to ask ya 😁

⁃ saat orang lain sibuk dengan janda bolong, monstera dan anthurium, saya sibuk belajar menanam cabe, kangkung, sawi, bayam, dan bunga matahari, baik itu secara hidroponik maupun langsung di tanah. Sekarang? Tinggal cabe aja yang panen terus. Lumayan, kebetulan harga cabe lagi mahal 😁

⁃ yang paling epic adalah beli piano dan belajar main piano. Karena memulai saat usia sudah terlanjur tua, jadi jari sudah kaku sehingga selama berbulan-bulan baru bisa main Brahm’s Lullaby. Sempat les piano seminggu sekali selama 3-4 bulan dan mulai kenal beberapa nada eh harus karantina. Trus males mulai lagi. Ya gitu deh 🤣

⁃ tak lupa tagihan belanja online juga membengkak. Iseng buka-buka tokopedia atau shopee trus liat banyak barang yang menarik trus khilaf masukin keranjang trus akhirnya check out. Kekhilafan ini bisa terjadi berulang-ulang 🤣. Kadang sampe lupa belanja apa dan baru ingat pada saat terima telepon dari kurir. Belanjanya macem-macem, dari kalung tali, buku, celana gym, sabun, snack doggo, masker kain, power bank, headset, sampai….

⁃ skincare. Jadi setahun di rumah akhirnya kenal sama yang namanya retinol, mud mask, scrub mask, sheet mask, clay mask, serum, dan moisturiser. Jidat sampe mengkilap kek teflon dikasi minyak goreng 🤣. Gpp lah, yang penting nanti pas masuk kantor lagi muka udah glowing biarpun badan melar dan mental breakdown ahahahaha.

On serious note, tantangan #DiRumahSaja setahun ini adalah mempertahankan kesehatan mental. Teror Covid19 yang semakin lama rasanya semakin mendekat cukup membuat saya semakin tertekan. Lalu walaupun bekerja dari rumah, bukan berarti bisa santai, bahkan rasanya saya semakin sibuk dan hampir tidak ada waktu lagi untuk melakukan hal-hal di atas. Sehari bisa 3-4-5 kali online meeting, jadi seringkali baru bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tenang setelah jam kerja, bahkan kadang sampai jauh malam. Saya bahkan sudah tidak bisa membedakan hari kerja dan hari libur. Dan ini sungguh melelahkan, baik fisik dan mental.

Stress akibat pekerjaan dan teror Covid19 ini merupakan kombinasi yang sangat ampuh untuk merusak mental. Jadi kalau ditanya apa tantangan yang paling berat selama setahun ini saya akan menjawab ‘bertahan agar tidak gila’. Apakah berhasil? Saya tidak tahu. Mungkin nanti kalau kita bertemu kalian bisa menilai apa saya berhasil atau tidak. Stay safe teman-teman!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s