Sering sekali kita mendengar program-program marketing yang mempunyai batas waktu implementasi, misalnya program discount khusus untuk pembelian barang, program free shipping jika membeli barang pada periode tertentu, atau program-program marketing lain yang mewajibkan customernya untuk mengambil keputusan dalam periode waktu tertentu, bahkan termasuk kuis-kuis di social media yang memiliki batas waktu submission.
Tidak jarang juga kita mendengar bahwa mendadak di akhir periode karena berbagai alasan maka program marketing diperpanjang (mostly karena kurang peminat sih LOL). Alasan yang diberikan terdengar sangat ‘customer oriented’. Untuk memberi waktu lebih kepada customer untuk bisa mengikuti program atau demi memberikan kesempatan berpikir lebih lama kepada (calon) customer, semuanya diberi embel-embel ‘kabar gembira’. Tapi pernahkah mereka berpikir bahwa bagi customer yang sudah mengikuti program sejak awal karena memikirkan batas waktunya, perpanjangan ini bukanlah kabar gembira?
Kalo mau dihitung secara finansial, customer yang mengikuti program sejak awal sudah menginvestasikan waktunya dan uangnya lebih awal. Tau kan konsep seribu rupiah hari ini lebih berharga dibanding seribu rupiah minggu depan? Customer tersebut sudah memberikan investasi yang lebih berharga karena dikejar oleh batas waktu, namun dengan enaknya diundur lagi. Kalo tau gitu kan mendingan uang dan waktunya diinvestasikan lebih dahulu untuk hal lain yang lebih menjanjikan. Iya kalo beli sandal jepit, lha kalo beli rumah atau apartemen? *Yakali ada program diskon khusus sandal jepit LOL.
Atau mari disederhanakan. Pernahkah anda datang tepat waktu di suatu undangan meeting namun mulainya molor karena menunggu peserta lain yang terlambat datang. Anda merasa tidak dihargai kan? Mending waktu yang molor 15 menit dipake buat balesin email, lumayan bisa dapat 10 email tuh. Well you know my point kan?
Asli ini bukan nyinyirin brand-brand yang suka bikin kuis di social media ya. Tapi kalo mau introspeksi ya boleh deh 😊