Forty Trip Part 3: Day 2-SYDNEY


Karena memang niatnya adalah liburan santai, pagi ini gue sengaja bangun siang sekitar jam 10 (walaupun untuk waktu Jakarta masih tetap pagi). Oya, gue sengaja pesan kamar hotel tanpa sarapan, karena harga sarapannya cukup mahal, sekitar 14 AUD yang menunya cuma ‘snack’ buat ukuran gue. Jadi mendingan cari makan di luar saja. Setelah mandi gue jalan keluar hotel dan ternyata gak jauh dari hotel ada restoran Thailand yang menunya menggoda (baca: nasi) dan harganya hanya 8 AUD. Rasanya wow sangat otentik Thailand. Enak dan bumbunya pas dengan lidah gue. Bisa-bisa tiap hari gue makan di sini nih (aaaand I did hahahaha).

Hari ini city tour lagi. Dengan udara yang dingin, rasanya berjalan kaki merupakan pilihan yang menyenangkan di sini. Seperti biasa, power bank sudah disiapkan, battery cadangan untuk kamera juga sudah, dan berhubung hari ini suhunya agak lebih dingin, gue siap-siap membawa sweater ekstra di ransel. Lets go.

Tujuan pertama yang gue kunjungi adalah St. Mary Cathedral yang tadi malam terlihat megah dengan cahaya lampu keemasan. Di bawah cahaya siang hari gereja terlihat lebih megah. Gereja Katolik yang berumur hampir 200 tahun ini dibangun dengan gaya Gothic dan memiliki luas sekitar 2500 m2. Di depannya ada halaman luas yang sering digunakan pengunjung untuk berfoto. Pada dasarnya pengunjung bebas mengambil foto sampai ke dalam gereja, namun saat ada misa biasanya gak diperbolehkan karena dikhawatirkan akan mengganggu jalannya ibadah. Oya, seperti halnya bangunan iconic lainnya, gereja ini juga sering digunakan sebagai obyek foto pre-wedding.

Di seberang gereja terdapat Hyde Park (yes, another beautiful park). Sambil beristirahat gue duduk-duduk menikmati taman sambil mengambil foto gereja yang ternyata indah juga dari kejauhan (sekalian ngeceng lagi sih hehehe). Saat istirahat siang seperti ini taman ramai dikunjungi para executive muda yang membawa bekal dan makan siang di taman. Di sana sini juga terlihat orang yang sedang berolahraga atau sekedar lari mengelilingi taman.

 

Setelah cukup beristirahat, gue berjalan lagi ke arah Sydney Tower yang terlihat menjulang di kejauhan. Area di sekitarnya ramai sekali. Sepertinya area ini adalah CBD area. No, gue gak terlalu tertarik untuk naik ke atas tower karena yang gue tuju adalah Queen Victoria Building yang letaknya gak jauh dari Sydney Tower. Bangunan ini adalah sebuah shopping mall yang berumur sekitar 120 tahun. Walaupun sudah tua, bangunan masih terawat dengan baik dan bersih. Dari luar memang terlihat tua, tapi di dalamnya banyak toko dan restoran modern. Oya, di sini gue penasaran mencoba lift (yang modelnya terlihat) kuno. Lucu aja hehehe. Di depan bangunan terdapat patung Ratu Victoria dalam ukuran besar dan tinggi yang dulunya ada di Dublin, Irlandia sebelum dikirim ke Sydney tahun 1987.


Di seberang Queen Victoria Building berdiri bangunan tua lainnya yaitu Sydney Town Hall. Gedung ini berusia sedikit lebih tua dari Queen Victoria Building. Sayangnya sore itu gedung sudah ditutup dari kunjungan turis karena jumlah turis yang bisa masuk ke dalam dibatasi jumlahnya tiap hari. Akhirnya gue memilih untuk nongkrong di sebuah cafe di teras samping Queen Victoria Building. You know what? A cup of hot chocolate in a cold winter day feels like a piece of heaven. Hahaha lebay. Tapi emang bener sih. Di udara dingin seperti ini nongkrong di cafe sambil ngopi atau minum coklat panas seolah-olah sudah jadi kebiasaan. It feels sooo goood.


Agak sorean dikit gue jalan lagi menuju ke arah dermaga yang penuh dengan restoran dan kapal boat. Rencananya gue mau ngerayain ulang tahun gue (iya, hari ini tepat ulang tahun gue hehehe) dengan cara cruise menyusuri Sydney Harbour. Namanya Captain Cook Cruise. Mewah dikit gak apa-apa lah, namanya juga ulang tahun :p

Mungkin karena keberuntungan gue yang lagi ulang tahun, pas beli tiket eh dapat diskon lumayan. Trus ditempatkan di dekat jendela, jadi bisa bebas melihat ke arah luar. Paket dinner cruise ini sudah termasuk wine dan makan malam lengkap dari appetizer sampai dessert ala carte. Eh pas lagi makan ada kakek-kakek keliling ngambil foto kita sambal nyuruh pose segala. Ternyata ujung-ujungnya jualan foto mirip kayak wisuda gitu hahaha. Gue jelas gak beli lah, ini aja udah abis duit buat mewah-mewahan cruise hahaha. Cruise ini ada yang paket malam dan ada yang paket sunset. Harganya beda. Gue beli yang sunset karena jauh lebih bagus pemandangannya. Sesekali gue naik ke dek atas untuk menikmati angin dingin di luar dan pemandangan kota Sydney yang gemerlap di kegelapan. Oya, ada yang lucu sebenarnya. Pas mau pakai wifi, gue disuruh untuk registrasi dulu, masukin alamat email dan nomor telepon. Eh pas konfirmasi dikasitau kalo yang ulang tahun dapat free cruise yang bisa dipake berikutnya. Tapi ya males lah ya cruise sampe dua kali hehehe. Sekitar jam 7 malam cruise berakhir dan kapal kembali ke dermaga.


Setelah itu gue jalan lagi menyusuri dermaga ke arah The Rock. The Rock adalah sebuah area turis yang dipenuhi restoran dan toko. Malam itu sih sudah agak sepi, jadi tidak terlalu padat oleh pengunjung. Gue menghabiskan malam dengan nongkrong sambal belajar fotografi, terutama night photography dan long exposure dengan latar belakang Sydney Opera House dan Sydney Harbour Bridge yang terang benderang di malam hari.

Setelah puas dengan foto-foto dan hot chocolate, gue pulang ke hotel. Tapi masih tetap jalan kaki sih, dan tetap foto-foto sepanjang jalan sambil mikirin besok enaknya ke mana hehehe.

Besok lanjut lagi ya. Ciao

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s