Pengalaman Buruk Ikut Wine Investment Presentation

Jadi hari ini gue dapat undangan. Judul di undangan sih wine presentation, tapi ternyata saat datang baru tau kalo judul lengkapnya wine investment presentation. Di undangan disebutkan bahwa yang diundang akan dapat goodie bag berisi satu botol wine dan voucher belanja sejuta rupiah without any purchase obligation. Menarik, memang.

Saat presentasi selama hampir 2 jam, sejujurnya gue cukup tertarik (orang-orang lain cuma 15-30 menit udah cabut), tapi tentu masih ada beberapa hal yg harus dipertimbangkan karena wine investment ini baru buat gue. Si sales lokal minta hari ini juga ngasi keputusan ikut investasi apa ngga. Gue bilang “I don’t usually make decision that involved big money right after 1-2 hour presentation. I need more time to think”. Trus dia panggil sales bule (mungkin supervisor-nya) untuk bergabung di dalam diskusi.

Si sales yg bule Inggris ini ngotot sampe dia nawarin untuk nurunin batas minimal investasi dari 4K SGD ke 1K SGD. Dia bahkan ngasi kartu namanya dan bilang kalo gue gak percaya, silakan tanya tentang dia di client gathering wine investment ini, di mana gue akan diundang kalo gue udah invest.

Gue tetep nolak karena butuh waktu buat mikir dan cari tahu tentang wine investment ini di internet atau tanya-tanya temen dulu. Maklum, lagi rame investasi bodong, jadi meskipun gak terlalu besar jumlah uangnya tapi tetep aja gue harus yakin dulu. Eh si bule langsung ngomong ke sales local “Sorry that you don’t get new client today. Just give him the wine and voucher because that’s why he came here”, sambil dia ngambil lagi kartu namanya yang tadi dikasi ke gue, trus dia pergi ke ruangannya.

Terus terang gue tersinggung. Gue merasa direndahkan. Walaupun goodie bag itu memang menarik, tapi gue datang bukan karena itu. Gue datang karena awalnya gue mengira itu adalah acara promosi wine. Gue bahkan bawa teman yang kerja di sebuah restoran dengan harapan bisa approach vendor wine baru. Gue sama sekali gak menyangka mereka bisa merendahkan gue sebagai calon potential client di depan muka gue.

Trus gue bilang “That’s rude. I don’t need your wine and voucher. I’m done with this shit”. Trus gue keluar dari ruangan itu. Orang-orang di ruangan itu semua terdiam dan melihat ke arah gue sampai gue keluar ruangan. Si sales lokal sampe mukanya pucat dan serba salah. Dia ngejar gue sampe ke lift dan minta maaf sambil menyodorkan goodie bag ke gue. Dia minta gue maklum karena mungkin bagi bule ucapan seperti itu biasa. Gue bilang ngga masuk akal alasan itu. Gue kerja dengan banyak bule. Mereka semua selalu menghargai orang lain dan gak pernah merendahkan orang lain dengan ucapan seperti itu.

Si sales lokal tetap minta gue untuk terima goodie bag itu. Gue bilang “I don’t need that. I can buy it by myself. Thanks”, trus gue masuk lift dan pulang.

Sampe sekarang gue gak ngerti kenapa si sales bule tadi segitu tololnya ngeluarin ucapan merendahkan seperti itu di depan gue. Katakan memang goodie bag itu alasan gue datang, tetap saja dia gak boleh ngomong begitu. Toh mereka yang ngundang gue datang dan gue sudah meluangkan 2 jam waktu gue untuk mendengarkan presentasi mereka. Toh sudah disebutkan juga bahwa sama sekali tidak ada obligasi untuk membeli apapun di event tersebut. Apakah setelah dia melihat tampang gue lalu menganggap gue ngga mungkin menanam investasi di produk mereka? Whatever the reason was, he has insulted me, his potential client. And it showed me how desperate he was selling their product.

Kalo mereka segitu desperate-nya untuk jualan produk sampe emosi karena ngga mampu ‘maksa’ gue untuk berinvestasi saat itu juga, gue jadi berpikir ulang. If the product is really good, they don’t have to worry, because there will be a lot of investors who are willing to invest.

Sekarang pertanyaannya adalah:
1. Is the product really good?
2. Is the English guy really a salesman?

Dan pertanyaan yang paling penting adalah: emang tampang gue segitu susahnya ya? Hahaha