Sampah dan Produsen

Sampah dan Produsen
(tweeted: Tuesday, Jul 12, 2011)

Bisa ngga kalo sampah itu jadi tanggung jawab produsennya? Misalnya botol minuman atau bungkus mi instan. Jadi kalo misalnya ada sampah, yang tanggungjawab ya produsennya. Jadi produsen harus mikirin strategi biar sisa kemasan produknya gak jadi sampah.
Memang pasti gak gampang. Yang paling penting adalah merubah habit masyarakat untuk gak buang sampah sembarangan. Tapi sebagai produsen, banyak hal bisa dilakukan. Misalnya membeli kembali bekas kemasan produknya untuk didaur ulang, sehingga konsumen merasa sayang kalo membuangnya. Atau menyelenggarakan undian berhadiah dimana konsumen harus menyerahkan bekas pembungkus produk tersebut.
Atau yang lebih ‘direct’ bisa juga dengan menyediakan tempat sampah di public area, dan khusus yg membuang bekas kemasan produknya di tempat sampah itu bisa dapat souvenir menarik.
Pengelolaan sampah ini bisa jadi ide gabungan integrated promotion sekaligus CSR. Dengan meletakkan banyak tempat sampah di public area, perusahaan bisa sekalian mencantumkan/memasang promotion tool disitu. Dan ini tentu juga bisa sebagai CSR yang menunjukkan bahwa perusahaan cukup concern dengan kebersihan.
Selain itu pengelolaan sampah bisa juga jadi item cost reduction yg signifikan. Gimana? Ya gunakan bekas kemasan itu untuk bahan kemasan berikutnya. Daur ulang. Ya tentu saja bahannya harus bahan yang bisa dan mudah didaur ulang. Dengan demikian tidak perlu mengeluarkan banyak biaya lagi untuk pembuatan kemasan.
Atau malah bisa jadi other income perusahaan itu. Misalnya didaur ulang tapi bukan untuk jadi kemasan lagi, melainkan untuk dijadikan promotion material seperti gantungan kunci, pembatas buku, atau souvenir2 lainnya.
Bayangin aja kalo sampahnya seperti botol Aq*a atau bungkus I*d*mie yang penjualannya sampai jutaan biji. Signifikan banget kan?
Jadi, siapa yang mau mulai?