I will never doubt Him
(written: Thursday, July 19th, 2007)
Ada satu cerita dari email yang sudah lama tapi aku masih ingat.
Tentang percakapan seorang manusia dengan Tuhan. Konon pada saat hari kematiannya, Tuhan mengajak orang tersebut untuk menyusuri jalan kehidupannya sejak lahir sampai meninggal. Ilustrasi perjalanannya digambarkan di padang pasir yang luas. Kemudian Tuhan menunjukkan jejak langkah orang tersebut di pasir. Saat orang itu melihat ke pasir, disana terlihat jejak lain yang berada tepat di sisi jejaknya dan mengikutinya sepanjang jalan. Dia bertanya kepada Tuhan jejak siapakah itu, dan Tuhan menjawab bahwa itu adalah jejakNya. Dan tahulah orang itu bahwa Tuhan selalu berjalan bersamanya sepanjang hidupnya.
Namun sampai pada umur sekitar 30-an dilihatnya jejak yang ada di pasir hanya satu. Dan dia komplain kepada Tuhan, mengapa Dia meninggalkannya di saat itu. Tuhan menjawab bahwa Dia tidak pernah meninggalkannya sedetikpun. Orang itu merasa malu dan mengatakan pada Tuhan bahwa pastilah saat itu dirinya yang meninggalkan Tuhan. Tuhan tetap mengatakan tidak mungkin, karena Dia tidak akan pernah membiarkan orang itu meninggalkanNya. Jejak itu tinggal satu karena Tuhan justru menggendong orang itu di saat-saat hidupnya yang berat.
Very interesting thought. Kadang-kadang kita selalu berpikir seperti orang itu. Kadang kita berpikir Tuhan meninggalkan kita saat kita dalam kesulitan. Atau kita berpikir kita-lah yang meninggalkan Tuhan. Tapi yang terjadi sebenarnya adalah Tuhan tetap bersama kita. Dia tidak akan pernah membiarkan kita jatuh sendiri. Dia akan selalu menjaga kita. Dan bahkan saat kita sudah tidak kuat menanggung beban, Dia akan membantu menggendong kita, yang artinya Dia-lah yang akan memikul beban kita. What a great power He has, what a great love He has.
If I’m in a very big problem now, I will never doubt Him. Ever….
I believe He will carry me through all these troubles…
Kayanya gw lagi ngalamin ini… thanks for reminding.
LikeLike