Aku Cinta Kau dan Dia


Aku Cinta Kau dan Dia
(written: Thursday, October 27, 2011)

“Aku harus meninggalkan dia, Bay”
“Jangan, Na. Dia sayang sekali padamu”
“Tapi dia melarang kita bertemu”
“Ah, mungkin dia cuma cemburu”

Aku terdiam. Mataku menatap tajam tepat ke matanya. Aku menangkap getaran disana. Kepalaku mencoba mencerna kata-katanya, tapi hatiku sibuk menyusun pertanyaan.

“Dia seharusnya mengerti””
“Justru itu, dia hanya butuh waktu. Kamu yang pelan-pelan harus membuatnya mengerti”
“Aku sendiri lama-lama jadi bingung. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, Bay”
“Mungkin kita harus berhenti bertemu untuk beberapa waktu, sampai dia mengerti. Ingat, Na, jangan buat dia marah”

Aku terdiam. Ini adalah kesekian kalinya dia meyakinkanku bahwa hubunganku harus dipertahankan. Biasanya dia benar, tapi kali ini tidak. Bagaimana mungkin aku harus berhenti menemuinya? Aku harus segera mengembalikan hubunganku dengan Bayu. Aku harus meninggalkan Dio.

Bayu adalah sahabatku sejak kecil. Aku bertetangga dengannya sejak pertama kali keluarganya pindah ke kompleks ini 20 tahun lalu. Sekarang keluarganya sudah pindah, tapi kami tetap akrab sampai sekarang. Dia anak yang periang dan cenderung bandel. Beberapa kali dia mengajariku untuk bolos dari sekolah. Dia anggota klub basket di kotaku. Teman-teman kami selalu menganggap kami pacaran. Dan kami selalu tertawa menanggapinya. Bayu selalu menjadi pembelaku yang paling depan sejak dulu. Dia akan selalu memihakku bahkan jika aku salah sekalipun. Sampai sekarang.

Dio adalah kekasihku. Aku baru mengenalnya tahun lalu. Bayu yang mengenalkannya padaku. Dia orang yang baik. Terlalu baik malah. Tatapan matanya begitu lembut. Jauh berbeda dari Bayu. Tadinya aku tak tertarik, bahkan cenderung menolak. namun Bayu meyakinkanku bahwa Dio adalah lelaki yang baik, yang cocok denganku, dan akan mampu menjagaku. Bayu menyarankanku untuk mencoba dulu. Dan akhirnya aku menurut dan mencoba menjalani hari-hariku dengannya. Awalnya aneh karena biasanya hanya Bayu yang bersamaku, kini ada orang lain. Herannya, aku mulai menikmatinya. Dio adalah tipe lelaki yang romantis. Kegemarannya akan puisi dan film-film romantis telah membuai hari-hariku.

Namun akhir-akhir ini aku terganggu dengan sikapnya yang aneh. Dia tak suka aku dekat dengan Bayu. Dia sering marah-marah kalau aku mulai cerita tentang Bayu. Di matanya Bayu seolah-olah akan merebutku darinya. Memang sesekali aku masih bertemu dengan Bayu. Namun sejak aku mengenalnya frekwensi pertemuan kami sudah jauh berkurang. Berkali-kali aku sudah mencoba meyakinkannya bahwa Bayu adalah sahabatku sejak kecil. Dan justru Bayu yang menginginkan aku untuk mencoba berhubungan dengannya. Tetapi dia tetap tak mau mendengar penjelasanku, bahkan kemarin dia jelas-jelas melarangku menemui Bayu lagi.

Dan saat dia datang menemuiku lagi malam ini aku mengatakan keinginanku untuk mengakhiri ini semua. Seperti telah kuduga, dia marah besar.

“Kenapa, Na? Kamu sudah bosan padaku?”

Aku cuma diam dan menggeleng perlahan. Aku tak mampu menjawabnya.

“Pasti ini gara-gara Bayu. Dia pasti tidak ingin kita bersama. Sudah kuduga, dia memang ingin menguasaimu untuk dirinya sendiri”

Aku tetap terdiam. Wajahnya semakin merah karena murka.

“Baiklah kalau kamu tetap ingin kita berpisah. Tapi ingat, kamu juga tidak akan pernah bisa lagi bertemu dengan Bayu. Aku menghilang dari kehidupanmu, dia juga akan menghilang. Aku tidak akan pernah lagi mengijinkannya bertemu denganmu”

Aku ternganga. Ini bukan seperti yang kubayangkan. Tanpa sadar aku berteriak panik

“Dio, jangan!!! Bayu, cepat keluar”

Wajah Dio mendadak berubah. Wajah yang tadinya merah menahan murka perlahan melembut lalu berubah pucat. Suaranya yang berat juga berubah menjadi lebih ringan. Dan tiba-tiba Bayu hadir di depanku.

“Na, kan sudah kuingatkan kemarin, jangan buat dia marah. Sekarang aku sudah tak bisa mengendalikannya lagi. Dia akan membawa kami pergi darimu, Na”

“Tapi….”

Wajah pucat itu kembali memerah, suaranya pun kembali menjadi lebih berat. Lalu terdengar keluhannya yang lebih mirip kemarahan.

“Nana, kenapa kamu masih saja memerlukan Bayu? Mengapa? Bukankah sudah ada aku? Aku yang lebih menyayangimu, Na. Kau tahu itu, kan?”

Kudengar suaraku melengking menahan tangis.

“Dio, kembalikan Bayu. Dia tidak bersalah. Kenapa kamu menghalangi kami? Aku sayang kalian berdua. Tak bisakah kamu berbagi?”

“Aku ingin kamu hanya untuk aku, Na. Aku ingin kamu menghabiskan waktumu hanya denganku. Dan Bayu hanya akan mengganggu kita. Namun jika aku tak bisa memilikimu, Bayu juga tak akan bisa”

Aku hanya menangis tanpa suara.

“Baiklah, Nana. Kamu tak perlu memilih. Kami akan pergi.”

Aku menatap kosong saat Dio berlalu dari hadapanku. Aku tahu aku sudah kehilangan Bayu.

Catatan Wikipedia
Pemecahan kepribadian atau sering juga disebut kepribadian ganda, atau juga lebih terkenal dengan nama alter ego. Merupakan suatu keadaan di mana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain. Kepribadian itu biasanya merupakan ekspresi dari kepribadian utama yang muncul karena pribadi utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya. Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi lebih dari satu atau memiliki dua pribadi sekaligus. Kadang si penderita tidak tahu bahwa ia memiliki kepribadian ganda, dua pribadi yang ada dalam satu tubuh ini juga tidak saling mengenal dan lebih parah lagi kadang-kadang dua pribadi ini saling bertolak belakang sifatnya

3 comments

Leave a comment